Selasa, 27 Februari 2018

Blok Blok Tv LCD dan Fungsinya

Belajar Teknik Dasar Reparasi TV LED/LCD

Migrasi pengetahuan teknik maupun reparasi dari TV CRT ke TV LCD akan menemui perbedaan yang   mencolok dari segi bentuk, komponen, sistem kerja, peralatan kerja, dan cara penanganannya. TV LCD yang saat ini lebih keren disebut TV LED tidak luput dari masalah kerusakan. karena memang tidak ada sesuatu yang abadi kecuali Tuhan yang maha Esa.

untuk menguasai  TV LED harus mau lebih banyak belajar lagi. didukung penguasaan Teknik Digital akan lebih baik. sehingga akan menguasai teknik pengukuran sinyal dan tegangan yang memang sebagai pondasi utama dalam teknik dan reparasi TV LCD.

Blok Diagram sederhana TV LED/LCD


Belajar Teknik Dasar Reparasi TV LED/LCD

MainBoard TV LED/LCD
pada blok ini terdapat beberapa komponen sebagai berikut

  • Tuner untuk menangkap sinyal, 
  • IC SoC(Single on Chip) untuk pemroses utama sinyal TV. 
  • EEPROM
  • Stereo Audio Amplifier


LCD Controller TV LED/LCD atau T.CON
berfungsi menerima sinyal LVDS dan memprosesnya untuk kemudian dikirim ke Panel LCD melalui jalur COF/COG yang berisi IC untuk menyalakan Pixel gambar, atau elemen gambar.

LCD Panel
LCD panel berisi pixel pixel pembentuk gambar. 1 pixel berisi 3 sub pixel (Red, Green, Blue). display LCD berisi 1920 x 3 X 1080 pixel.

Inverter atau LCD Backlight Driver
berfungsi untuk memasok tegangan ke LED Backlight LCD. disebut juga DC to DC Converter. tegangan DC akan di naikkan rangkaian Inverter ini. kemudian tegangan ini akan di kirim ke LED yang ada di panel LCD.

Power Supply atau SMPS TV LED/LCD
tidak jauh berbeda dengan SMPS pada TV CRT. cuma beda bentuk dan tegangan saja. pada beberapa TV LCD dibawah 21"  unit Power Supply menggunakan adaptor diluar.

pada TV LED Sharp 24" bahkan modul SMPS, Inverter, dan TV Board jadi satu PCB

kerusakan-kerusakan yang sering terjadi pada TV LED

  • gambar bergaris di bagian kiri. kerusakan pada COF/COG.
  • gambar bergaris dibagian tengah. kerusakan pada COF/COG.
  • gambar bergaris di bagian kanan. kerusakan pada COF/COG. 
  • gambar beraris di semua bagian. kerusakan pada COF/COG.
  • tidak ada gambar. kerusakan pada inverter
  • gambar gelap. kerusakan pada inverter
  • mati total. kerusakan pada SMPS
  • standby. kerusakan pada TV Board.
cara mudah Belajar Teknik Reparasi TV LED/LCD bisa langsung praktek dengan TV  LCD rusak. kamu bisa membeli beberapa TV rusak dari User langsung. jika masalah kerusakan ada pada bagian gambar bisa dikatakan panel LCD yang bermasalah. di luar itu kamu harus menguasai teknik pengukuran sinyal dan tegangan dulu

Memperbaiki TV tidak ada Gambar Suara ada

Penyebab Tv Rusak Tidak Ada Gambar Tapi ada Suara Dan Bagaimana Untuk Perbaiki Ini

Image result for menganalisa kerusakan tv suara ada gambar tidak ada
Penyebab Tv Tidak Ada Gambarnya Tapi Ada Suaranya — Kerusakan Televisi yang Terkait dengan Gambar Gelap Tapi Suara Sangat Umum Terjadi pada Merek LG, Sharp, Polytron, Panasonic, dan juga TV Merek Lainnya. Kerusakan Umum Lainnya Juga yang sering terjadi adalah “Horizontal Lineed TV Damage”.
Ini, saya membuktikan diri dengan mengikuti beberapa Group tentang Tv Repair. Cukup banyak yang bertanya tentang Masalah Kerusakan ini.
 Untuk Itu Pada Kesempatan Ini Saya Akan Memberi Tahu Anda Jalan yang Cukup Mudah untuk Anda Ikuti Dalam Memperbaiki TV Rusak Ada Gambar Tapi Tidak Ada Suara.
Fitur Khusus Kerusakan Televisi Seperti Adanya TV ini Bisa Hidup Lampu Indikator Tv Tetap Aktif, dan Suara TV Juga Jelas. Namun, itu membuat sedikit bingung mengapa The Picture To Be Dark (Tanpa Gambar) Tampil di Layar TV Black Just.
Sebelum Menandatangani In Untuk Memperbaiki Jenis Kerusakan ini. Saya Ingin Iklan dulu ya. Disini ada Panduan Premium yang Sempurna untuk Anda Miliki. Dalam Panduan Ini Anda akan Spesialis Cara Memperbaiki Rusak Rusak dengan Benar dan Benar.
Dalam Panduan Khusus ini Anda akan diajar Pahami dengan sangat jelas fungsi bagian yang ada di Tube Tube, Anda juga diajarkan bagaimana menganalisa kerusakan dengan tujuan memudahkan Anda mencari komponen yang rusak.
Tidak Hanya Itu Disini Anda Juga Akan Dijelaskan Bagaimana mengukur voltase yang Baik dan Benar, dan Ada Banyak Bahan Lain yang Mungkin Anda Butuhkan + 2 Bonus Premium Cukup 194.000 (Gratis Hanya untuk Anda yang telah membeli Panduan Premium). Jadi Tunggu Apalgi Anda Bisa Pesan Sekarang Juga di “Tip & Trik Di Perbaikan TV Rusak”.
Dalam Memperbaiki Televisi dengan Kerusakan Suka, Ada Beberapa Poin Penting yang Harus Diperhatikan Dalam Memperbaiki TV Dengan Jenis Kerusakan Ini, Di Syaa Tuhan Itu Tidak Begitu Keras.
Analisis Bagian Matriks atau Rgb
Matrix Atau Rgb Machine terjebak di Leher Televsi yang berfungsi untuk menghasilkan Image On Tv Screen. Jika Bagian ini Mengalami Kerusakan Kemudian Akan ada Gangguan Warna di TV.
Langkah Selanjutnya yang Perlu Anda Lakukan Adalah, Perhatikan Lampu Filament yang Ditemukan di Tabung Telelvision Leher Atau Tidak? Jika lampu tidak menyala, maka TV pasti tidak akan muncul.
Penyebab Tube Filer Tidak Lit Karena Flyback (Fbt) Tidak Bekerja. Ini Bisa Anda Buktikan Saat Mengukur Tegangan Pada Pemanas Pin pada mesin Rgb tidak ada voltase terukur. Haruskah diukur tegangan pada Pin Heater Ini adalah sekitar 6 VAC. Sedangkan tegangan sumber Berasal dari Fbt tepatnya di Pin Heater.
 Sebelum memastikan bahwa Fbt-nya Rusak Atau Tidak, tidak apa-apa, Anda melakukan Pengukuran Langsung Pada Pemanas Pin Atau di Bulu Pemanas Fbt. Jika tegangan berarti Fbt sudah bekerja.
Langkah selanjutnya adalah, Anda mencari Penyebab Mengapa Arus AC Tidak Dapat Mencapai Mesin Pin di Mesin Rgb. Anda mencoba mencari satu per satu komponen Start From Heater Flyback Feet sampai menuju mesin Rgb. Sering ditemukan ada komponen yang rusak. Ganti dengan TV Baru Biasanya Bisa Hidup Normal.
Analisis Kerusakan Flyback (Fbt)
Setelah Melakukan Analisis Kerusakan Pada Bagian Matriks, Lamp Tube Lamp Tidak Dilepas dan Dilakukan Pengukuran pada Heater Fbt Pin Juga Tidak Tegangan. Maka dapat disimpulkan bahwa Flyback belum bekerja. Kemudian langkah selanjutnya, Anda mulai melakukan Analisis Kerusakan dengan Mengukur Tegangan Pada Bagian-bagian TV.
Dalam teori perbaikan ilmu Tv. Agar Fbt Bisa Bekerja Ada 2 syarat yang harus dipenuhi. Pertama On Feet B + Fbt sudah memenuhi voltase sekitar 115 VDC Dan osilator sinyal Horizontal Out telah mencapai Base of Transistor Output Output Horizontal. Jika ini Tidak Terisi maka Tidak Akan Bekerja Sesuai dengan fungsinya.
Langkah selanjutnya, ya. Anda Melakukan Pengukuran Tegangan di Elco B + yang terletak di Bagian Bagian Regulator. Elco Voltage B + Anatara 160 V Dan 250 V. Jika voltase yang terukur sekitar 115 V Ini normal dan lebih jauh Pastikan voltase telah mencapai Feet atau Pin B + Fbt.
Jika semua berada dalam kondisi normal, maka langkah selanjutnya adalah Anda melakukan pengukuran voltase pada Transistor Horizontal Out Transistor Base. Tegangan harus diukur sekitar 2 VAC. Jika tidak ada sinyal AC di bagian ini maka Fbt tidak akan bekerja.
Selanjutnya, cari Penyebab Mengapa Sinyal AC Tidak mencapai Base dari transistor penguat. Teori Ilmu Perbaikan Televisi. Persyaratan untuk sinyal AC Bisa sampai di dasar penguatnya, Oscillator yang terdapat di Ic Croma (Di Pin H-Out) ada tegangan Dc sekit.

Memperbaiki Kerusakan MATI TOTAL (Matot) pada TV

Memperbaiki TV tabung Mati Total (Matot) Sederhana
 Berikut ini kita akan belejar cara memperbaiki TV mati total secara sederhana. Dalam kerusakan TV, pasti terdapat beberapa kesalahan yang terjadi di salah satu komponen antara satu dengan yang lainya. Sebuah perangkat televisi dapat bekerja jika dialiri arus listrik. Jika tidak dialiri arus maka itu yang harus wajib dipertanyakan?. Berikut ini saya berikan beberapa cara sesederhana mungkin langkah memperbaiki televisi mati total.

1. Langkah pertama 
Apakah tegangan 220 AC sudah masuk? ,jika tidak , cabut dari streker kemudian cek pastikan jack AC benar-benar tersambung ke perangkat dengan kondisi off terhadap tegangan, jangan di hubungkan dulu dengan striker selagi mengecek kabel streker. Pertama yang harus diperhatikan adalah kabel input pada jak AC 220 Volt pastikan dulu kalau tidak putus dengan cara menggunakan Ohm Meter. Hal yang paling spele tapi sering kita lewatkan. Maka jangan sampai terlewatkan sebelum menginjak ke komponen yang lain. Kemudian pastikan saklar juga dalam keadaan baik. Periksa dengan Ohm meter sperti yang dilakukan pada kabel streker. Jika streker dan saklar dalam keadaan baik sekarang coba cek fuse pada bagian regulator. Jika fuse putus ada dua kemungkinan. Pertama mungkin fuse memang putus tidak kuat menahan arus dan yang kedua terjadi short sirkuit pada regulator AC-Matic. 

2. Tv matot disertai MCB Anjlok Terus Saat TV Dinyalakan 
Hati-hati servis TV mati jika dihidupkan MCB listrik rumah anda anjlok. Bukan apa-apa sih, tapi menurut pangalaman saya jika dipaksa terus menerus maka kerusakan dan kematian komponen tak bisa ditoleransi dan ragulator akan hancur. salah satu jalan keluarnya yaitu cabutlah STR ataupun TR yang berfungsi sebagai pembangkit. Jika setelah dicabut pembangkit masih shot maka Bisa jadi dioda yang rusak. Maka cek dioda bridge pada bagian regulator yang berfungsi sebagai penyearah tegangan 350 V DC.  jika dioda dalam keadaan baik coba cek pada elco filter 300 v bisa jadi short. Elco masih baik cek transistor driver pembangkit STR atau Transistor Demper AC-Matic.  jangan lupa cek pada posistor sebagai rangkaian dgausing biasanya sering short. Kemudian jika tidak teratasi di bagian AC-Matic coba melangkah ke horizontal driver. Cek apakah TR horizontal short. Jika short berarti penyebab kerusakan demper AC matik disebabkan oleh demper horizontal yang short.
3. Tegangan 300 V Ada Namun Output Regulator Tidak Muncul

Sebelum mengecek tegangan on, demi keamanan sekaligus keselamatan anda harus memperhatikan transistor horisontal dan beban B+ yang harus dicabut juga mencegah terjadinya mati komponen bertambah merembet ke bagian lainya. kemudian Periksa bagian ragulator yang paling rentan adalah dioda, transistor driver,transistor demper, dioda zener,capasitor.
Setelah ketemu komponen yang mati dan sudah diganti komponen yang baru setelah itu dinyalakan. Jika output regulator normal maka coba sambungkan kembali beban B+ dan demper horizontal. Tapi pastikan dulu demper horizontal dalam keadaan baik, sebelum TV  dinyalakan. Karena demper sangat fital terhadap kerusakan AC matik. Bisa Karena terjadi short demper horizontal, akan menghantam blog ac matic lagi. akibatnya servis tv mati total bisa lebih parah. 

4. Mati standby 
gejalanya mati total namun lampu indikator tetap nyala. Coba dulu dengan memencet remot atau tombol di tv untuk memastikwn tv apakah bisa start atau tidak. Bila tidak periksa tegangan ic croma. Pastikan tegangan sesuai dengan data site ic croma. Sehingga lebih mudah menganalisa kerusakan. 

Kesimpulan

Terkadang penyebab short-nya sebuah demper maupun komponen pendukung disebabkan karena short salah satu dari blog televisi. Jadi sebelum memfonis anda juga ada fikiran penyebabnya. Menurut saya, mati TV secara total akan lebih gampang dari pada mati stendby. Orang rata-rata memperbaiki TV stendby 30% ada kegagalan. servis tv Mati total labih jelas apa yang akan kita lakukan begitu maksud saya. Kalau stendby tidak jelas arah mana yang kita tempuh itu menurut saya kalau anda terserah karena dalam servis tidak selalu benar apa yang kita curigai ,btw juga benar kita mencurigai. Sekarang ada solusi akhir lebih praktis memperbaiki blog AC-matik dengan menggunakan KIT AC-Matik dan Gatcun. Tapi kalau rusak standbay sedangkan kita tidak dapat solusi jalan akhir apa donk.?

Memperbaiki TV mati total jika kurang teliti akan menyebabkan kesalahan yang fatal terhadap kerusakan yang lebih parah.
Sekian dulu artikel ini dari saya untuk selanjutnya tentang servis TV matot akan dibahas lain kesempatan.
Sekian dan terimakasih atas kunjunganya.

Selasa, 20 Februari 2018

Pengertian dan Cara Kerja Speaker


Pengertian Speaker dan Prinsip kerjanya
Pengertian Speaker dan jenis-jenisnya
Pengertian Speaker dan Prinsip Kerjanya – Kita dapat mendengarkan musik radio, mendengarkan suara dari drama televisi ataupun suara dari lawan bicara kita di ponsel, semua ini karena adanya komponen Elektronika yang bernama Loudspeaker yang dalam bahasa Indonesia disebut dengan Pengeras Suara. Loudspeaker atau lebih sering disingkat dengan Speaker adalah Transduser yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi Frekuensi Audio (sinyal suara) yang dapat didengar oleh telinga manusia dengan cara mengetarkan komponen membran pada Speaker tersebut sehingga terjadilah gelombang suara.
Baca juga : Pengertian Transduser dan Jenis-jenisnya.
Bagaimana Suara dapat dihasilkan ?
Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai Loadspeaker (Pengeras Suara), sebaiknya kita mengetahui bagaimana suara dapat dihasilkan. Yang dimaksud dengan “Suara” sebenarnya adalah Frekuensi yang dapat didengar oleh Telinga Manusia yaitu Frekuensi yang berkisar di antara 20Hz – 20.000Hz. Timbulnya suara dikarenakan adanya fluktuasi tekanan udara yang disebabkan oleh gerakan atau getaran suatu obyek tertentu. Ketika Obyek tersebut bergerak atau bergetar, Obyek tersebut akan mengirimkan Energi Kinetik untuk partikel udara disekitarnya. Hal ini dapat di-anologi-kan seperti terjadinya gelombang pada air. Sedangkan yang dimaksud dengan Frekuensi adalah jumlah getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik. Frekuensi dipengaruhi oleh kecepatan getaran pada obyek yang menimbulkan suara, semakin cepat getarannya makin tinggi pula frekuensinya.

Prinsip Kerja Speaker
Struktur Dasar Loudspeaker
Pada gambar diatas, dapat kita lihat bahwa pada dasarnya Speaker terdiri dari beberapa komponen utama yaitu Cone, Suspension, Magnet Permanen, Voice Coil dan juga Kerangka Speaker.
Dalam rangka menterjemahkan sinyal listrik menjadi suara yang dapat didengar, Speaker memiliki komponen Elektromagnetik yang terdiri dari Kumparan yang disebut dengan Voice Coil untuk membangkitkan medan magnet dan berinteraksi dengan Magnet Permanen sehingga menggerakan Cone Speaker maju dan mundur. Voice Coil adalah bagian yang bergerak sedangkan Magnet Permanen adalah bagian Speaker yang tetap pada posisinya. Sinyal listrik yang melewati Voice Coil akan menyebabkan arah medan magnet berubah secara cepat sehingga terjadi gerakan “tarik” dan “tolak” dengan Magnet Permanen. Dengan demikian, terjadilah getaran yang maju dan mundur pada Cone Speaker.
Cone adalah komponen utama Speaker yang bergerak. Pada prinsipnya, semakin besarnya Cone semakin besar pula permukaan yang dapat menggerakan udara sehingga suara yang dihasilkan Speaker juga akan semakin besar.
Suspension yang terdapat dalam Speaker berfungsi untuk menarik Cone ke posisi semulanya setelah bergerak maju dan mundur. Suspension juga berfungsi sebagai pemegang Cone dan Voice Coil. Kekakuan (rigidity), komposisi dan desain Suspension sangat mempengaruhi kualitas suara Speaker itu sendiri.
Simbol dan Bentuk Speaker
Berikut ini adalah Simbol dan bentuk Loudspeaker (Speaker) :
Simbol dan bentuk Loudspeaker
Jenis-jenis Speaker
Berdasarkan Frekuensi yang dihasilkan, Speaker dapat dibagi menjadi :
  1. Speaker Tweeter, yaitu speaker yang menghasilkan Frekuensi Tinggi (sekitar 2kHz – 20kHz)
  2. Speaker Mid-range, yaitu speaker yang menghasilkan Frekuensi Menengah (sekitar 300Hz – 5kHz)
  3. Speaker Woofer, yaitu speaker yang menghasilkan Frekuensi Rendah (sekitar 40Hz – 1kHz)
  4. Speaker Sub-woofer, yaitu speaker yang menghasilkan Frekuensi sangat rendah yaitu sekitar 20Hz – 200Hz.
  5. Speaker Full Range, yaitu speaker yang dapat menghasilkan Frekuensi Rendah hingga Frekuensi Tinggi.
Berdasarkan Fungsi dan bentuknya, Speaker juga dapat dibedakan menjadi :
  1. Speaker Corong
  2. Speaker Hi-fi
  3. Speaker Handphone
  4. Headphone
  5. Earphone
  6. Speaker Televisi
  7. Speaker Sound System (Home Theater)
  8. Speaker Laptop
Pengertian Speaker Aktif dan Speaker Pasif
Speaker yang digunakan untuk Sound System Entertainment pada umumnya dapat dibedakan menjadi 2 kategori, yaitu Speaker Pasif dan Speaker Aktif. Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai kedua jenis Speaker ini.
  1. Speaker Pasif (Passive Speaker)
    Speaker Pasif adalah Speaker yang tidak memiliki Amplifier (penguat suara) di dalamnya. Jadi Speaker Pasif memerlukan Amplifier tambahan untuk dapat menggerakannya. Level sinyal harus dikuatkan terlebih dahulu agar dapat menggerakan Speaker Pasif. Sebagian besar Speaker yang kita temui adalah Speaker Pasif.
  1. Speaker Aktif (Active Speaker)
    Speaker Aktif adalah Speaker yang memiliki Amplifier (penguat suara) di dalamnya. Speaker Aktif memerlukan kabel listrik tambahan untuk menghidupkan Amplifier yang terdapat didalamnya.

Teori Dasar Televisi


DASAR TELEVISI

nitor ialah suatu alat OutpMout yang berfungsi untuk menampilkan program yang dikeluarkan dari Cpu. Monitor terbagi ke dalam dua macam, yaitu Monitor Analog dan Monitor Digital. Monitor Analog adalah Monitor dengan pengaturan manual, input sinyal yang dikirim dari Cpu tidak diproses, pengaturannya Otomatis dan tidak dapat menampilkan menu pengaturan da layar (on Screen display). Sedangkan Monitor Digital adalah Monitor dengan pengaturan otomatis serta tombol – tombol digital, input sinyal dari Cpu diolah secara otomatis (sinyal syncronis secara auto menyesuaikan data input yang dikirim dari Cpu) dan semua Monitor Digital bersipat Multy Scan Syncronis.

Gambar dalam monitorBagian – Bagian (Blok) Monitor

Didalam Monitor terdapat beberapa bagian/blok Monitor, diantaranya :
1. Tabung Monitor, berfungsi untuk menampilkan layar/gambar
Gambar
Tabung Monitor
2. Yoke Defleksion, berfungsi untuk menyebarkan sinar yang ditembakkan CRT keseluruh arah
Gambar
Yoke defleksion
3. Filamen pada tabung, berfungsi sebagai penembak electron – electron dalam tabung
4. Kumparan the Ghost berfungsi untuk melindungi mata dari radiasi yang dikeluarkan/dipancarkan oleh tabung
5. Cin – cin Magnetic, berfungsi untuk mengatur kecerahan warna
6. CRT (Catode Right Tube), berfungsi untuk menembakkan tiga (3) buah sinar







Gambar CRT Board
7. Blok RGB, berfungsi untuk mengatur tampilan sisi warna
8. Blok Horizontal/Vertical, berfungsi untuk mengatur peran layar secara Horizontal (kiri – kanan) dan Vertical (atas – bawah)





Gambar
Blok Horizontal/Vertical
Secara umum rangkaian horizontal ini terdiri dari oscilator horizontal, driver vertical,dan penguat horizontal. Oscilator akan membangkitkan sinyal-sinyal atau tegangan-tegangan defleksi horizontal dan vertical yang dibutuhkan untuk mengatur scaning garis-garis pada layar CRT secara merata diseluruh permukaan. Sinyal defleksi horizontal mengatur jalannya gerakan berkas electron dari kiri ke kanan/ scaning ke arah horizonta, sedangkan sinyal defleksi vertical mengatur jalanya dari atas ke bawah.Sinyal oscilator horizontal akan diperkuat oleh driver horizontal sebelum masuk ke penguat horizontal. Ada pun tugas dan fungsi penguat horizontal adalah menghasilkan suatu tegangan dengan bentuk dan amplitudo tertentu yang akan disalurkan ke defleksi horizontal, disamping itu juga untuk menghasilkan tegangan tinggi bagi tabung. Lihat saja rangkaiannya :
Pada rangkaian di atas, terlihat bahwa transistor horizontal sangat penting dalam sebuah monitor karena jika transistor horizontal dapat menyebabkan layar monitor mati. Karena salahsatu fungsi transistor horizontal yaitu sebagai pemberi tegangan pada flyback,sedangkan fungsi flyback adalah pemberi tegangan pada tabung melalui kabel anoda. Transistor horizontal mentriger flyback melalui kaki No.1,lalu tegangan di suplay pada kaki No.2 flyback. Karena terjadi induksi arus listrik,maka flyback membangkitkan tegangan tinggi pada lilitan sekunder dan di alirkan ke tabung lewat kabel anoda. Jadi jika transistor horizontal rusak maka monitor akan mati (tidak tampil gambar apapun) meskipun flyback bagus tapi monitor tetap mati.
9. Fly Back, berfungsi sebagai penyuplay tegangan tinggi ke tabung melalui cakupan. Di dalam Fly Back ada dua (2) buah tombol pengaturan, yaitu :
· Focus, berfungsi untuk memperjelas gambar
· Screen, berfungsi untuk mengatur/memperjelas tampilan
Gambar
Fly-Back(FBT)
10. Blok Power/Regulator, berfungsi sebagai penyuplay tegangan pada blok – blok yang lain
Gambar Blok Power


Fly-back berfungsi sebagai penyuplay tegangan tinggi ke tabung melalui cekupan, hal yang perlu kita perhatikan dan berusaha untuk tidak menyentuhnya ialah kabel dari Fly-Back yang menjulur ke arah tabung Monitor (baik keadaan monitor off apalagi sedang on). Fly-black memiliki 2(dua) buah trimpot yaitu Focus dan Screen (bentuknya seperti pengatur volume audio) untuk 15” ke bawah dan 3(tiga) buah trimpot untuk 17” ke atas, tapi tidak semua yang 17” ke atas memiliki 3(tiga) buah trimpot, ada juga yang trimpotnya memiliki 2(dua) buah trimpot, tapi kebanyakannya memiliki 3(tiga) buah trimpot. Trimpot dengan nama Focus diadjust (di atur dengan di putar) guna mendapatkan gambar yang jelas, sedagkan trimpot Screen diadjust guna mengatur terang gelap tampilan pada layar monitor, ketika sedang melakukan adjust trimpot focus da screen pada Fly-Back, Monitor harus dalam keadaan on untuk melihat langsung perubahan gambar.
Gambar Rangkaian Fly-Back Trafo (FBT)
Sering penyusun menemukan masalah yang timbul pada Monitor computer yang sedang kita pakai salahsatu masalah itu adalah yaitu gambar yang tidak Focus/ blur. Dalam kesempatan ini penyusun akan menjelaskan cara-cara mengatasi masalah tersebut. Ada 2(dua) cara mengatasinya pertama, men-set potensio Focus yang terdapat dalam Fly-Back dan yang ke-2 mengcangkok Fly-Back itu sendiri. Langkah yang ke-2 di tunjukan karena sulitnya mendapatkan suku cadangan Fly-Back Monitor.
Kita bisa menggunakan Fly-Back bekas untuk bahan cangkokan (tapi dengan syarat potensio Focus/ Screen dan kapasitas tegangan tinggi masih bagus). Seperti pada gambar di bawah ini :



Gambar Fly-Back yang masih bagus potensio Focus/Screen